CINTA YANG BERTANGGUNG JAWAB: PEMERIKSAAN KESEHATAN SEBAGAI LANGKAH MENUJU KELUARGA SAKINAH
Pernikahan bukan hanya peristiwa sosial, bukan sekadar sah di mata hukum dan agama. Tapi pernikahan adalah sebuah perjanjian yang berat , sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an sebagai “mitsaqan ghaliza” perjanjian agung yang membawa dampak besar terhadap kehidupan pasangan, anak, masyarakat, dan bahkan peradaban.
Oleh karena itu, persiapan sebelum menikah tidak cukup hanya dengan cinta, harta, atau kesiapan mental. Ada satu hal penting yang masih sering diabaikan, yaitu pemeriksaan kesehatan sebelum menikah.
Dalil dan Panduan dari Islam
1. Menjaga Kesehatan Diri dan Orang Lain
Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah: 195:
وَاَنْفِقُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَلَا تُلْقُوْا بِاَيْدِيْكُمْ اِلَى التَّهْلُكَةِۛ وَاَحْسِنُوْاۛ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ
"Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu ke dalam kebinasaan..."
Dalam hadis riwayat Ibnu Majah, Rasulullah ﷺ bersabda:
لاَ ضَرَرَ وَلاَ ضِرَارَ
“Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak boleh membahayakan orang lain.”
Dua teks ini menunjukkan prinsip dasar dalam Islam: kita wajib menjaga keselamatan dan kesehatan diri kita, serta tidak membahayakan orang lain, termasuk pasangan hidup dan anak-anak kita kelak.
2. Menjaga Keturunan – Hifzhun Nasl
Dalam Maqashid Syariah, yaitu tujuan-tujuan utama syariat Islam, salah satunya adalah hifzhun nasl, menjaga keturunan.
Menjaga keturunan bukan hanya memastikan keberlanjutan generasi, tapi juga memastikan keturunan yang sehat secara fisik dan mental. Pemeriksaan kesehatan sebelum menikah adalah salah satu ikhtiar penting untuk memastikan hal tersebut.
3. Amar Ma’ruf dan Ikhtiar Pencegahan
Rasulullah ﷺ bersabda:
إن الله لم يُنزل داءً إلا أنزل له دواءً
“Sesungguhnya Allah tidak menurunkan penyakit kecuali Dia juga menurunkan obatnya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa pencegahan penyakit adalah bagian dari ibadah dan pengamalan sunnah.
Melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum menikah bukan berarti pesimis atau takut, tetapi bentuk ikhtiar agar rumah tangga kita terhindar dari risiko dan penderitaan yang bisa dicegah sejak awal.
Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan: Aspek Medis
Apa saja yang diperiksa?
Golongan darah dan rhesus (Rh)
Penting untuk mencegah inkompatibilitas rhesus yang bisa berakibat fatal bagi kehamilan.Penyakit menular seksual (HIV/AIDS, Hepatitis B dan C, Sifilis)
Ini penting untuk perlindungan pasangan dan janin.Penyakit genetik (contoh: thalassemia)
Jika dua orang pembawa sifat menikah, anak bisa lahir dengan kondisi thalassemia mayor yang memerlukan transfusi darah seumur hidup.Kesuburan dan kondisi organ reproduksi
Ini penting untuk memastikan kesiapan pasangan memiliki anak.Riwayat penyakit kronis (diabetes, hipertensi, epilepsi, dll.)
Aspek Sosial dan Emosional
1. Menjadi Bentuk Kepedulian
Tes pranikah bukanlah bentuk kecurigaan, tapi bukti cinta dan kepedulian. Pasangan yang peduli akan berkata:
“Aku mencintaimu, maka aku ingin memastikan bahwa kita berdua bisa hidup sehat bersama. Jika ada hal yang harus kita hadapi, kita siap sejak awal.”
2. Menghindari Konflik Rumah Tangga di Masa Depan
Tidak jarang pasangan bercerai atau mengalami pertengkaran karena:
Salah satu pasangan menyembunyikan penyakit
Tidak bisa memiliki keturunan karena masalah yang sebenarnya bisa dideteksi sebelumnya
Biaya pengobatan yang tak terduga
Pemeriksaan pranikah bukan untuk menghakimi, tetapi sebagai bahan komunikasi terbuka dan pengambilan keputusan yang bijak.
Kisah dan Contoh Nyata
Seorang wanita yang menderita thalassemia mayor harus menerima transfusi darah rutin seumur hidup, karena kedua orang tuanya pembawa sifat thalassemia yang tidak menyadari kondisi mereka sebelum menikah.
Seorang pria yang mengidap hepatitis B menularkan virus tersebut kepada istri dan anaknya karena tidak melakukan vaksinasi dan deteksi dini.
Kejadian seperti ini sangat bisa dicegah jika calon pasangan melakukan pemeriksaan pranikah.
Solusi dan Anjuran Praktis
Lakukan Tes Kesehatan Minimal 3–6 Bulan Sebelum Menikah
Agar jika ada kondisi khusus, masih ada waktu untuk terapi atau pengobatan.Lakukan Bersama dan Terbuka
Pemeriksaan bisa dilakukan di Puskesmas, klinik, atau rumah sakit.Konsultasi dengan dokter atau konselor pernikahan
Agar hasil pemeriksaan dapat ditafsirkan dengan bijak dan tidak menimbulkan kecemasan.
Menikah adalah sunnah Nabi, dan mengikuti sunnah itu bukan hanya dalam bentuknya saja, tetapi juga dalam spirit tanggung jawab dan persiapan yang matang. Tes pranikah adalah bentuk nyata dari kesiapan kita dalam membina rumah tangga yang sehat dan berkualitas.
Mari kita tinggalkan anggapan bahwa tes pranikah itu tabu. Justru itu bentuk kecintaan kita terhadap pasangan dan anak-anak kita di masa depan.
“Sesungguhnya Allah mencintai jika salah seorang dari kalian melakukan sesuatu, maka ia melakukannya dengan itqan (profesional dan sungguh-sungguh).”
(HR. Thabrani)
Semoga Allah membimbing kita semua dalam mempersiapkan pernikahan dengan cara yang penuh berkah dan tanggung jawab, serta menjadikan keluarga kita sebagai keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah.